FILSAFAT ILMU AL-GAZHALI

Konsep Dan Urgensi Ilmu Menurut Pemikiran Al-Ghazali

  • AHMAD DZAKY STAI Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai

Abstract

Al-Ghazali hidup pada masa suasana pemikiran keagamaan dan kefilsafatan di dunia Islam meperlihatkan perkembangan dan keragaman, khususnya mengenai keragaman ilmu pengetahuan. Sejarah hidupnya menunjukkan bahwa ia dalam usahanya mencari kebenaran menempuh proses yang Panjang dengan mempelajari hamper seluruh sistem dan pemikiran pada masanya. Hal ini dapat kita lihat dari beragam karya tulis yang Beliau hasilkan.

Ilmu menurut al-Ghazali adalah jalan menuju hakikat. Dengan kata lain agar seseorang sampai kepada hakikat itu haruslah ia tahu atau berilmu tentang hakikat itu. Kemudian ilmu mengetahui sesuatu menurut apa adanya, dan ilmu itu adalah sebagian dari sifat-sifat Allah. Al-Ghazali menjelaskan pentingnya ilmu bagi manusia, Kesempurnaan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya tersebut adalah pemberian akal pikiran dalam penciptaannya untuk mencari ilmu.

Dengan demikian, hakekat ilmu versi al-Ghazali ini secara psikologik dapat mengubah mental umat Islam yang dikhotomik menjadi monkhotomi, sebab umat Islam telah lama terkungkung oleh pengaruh barat yang meniupkan adanya pemisahan intelektual, antara ilmu agama dan ilmu umum sebagai dua disiplin ilmu yang tidak bisa dipertemukan. Selain itu makna monokhotomik yang terkandung dalam hakekat ilmu versi al-Ghazali juga membawa dampak yang positif bagi umat Islam khususnya dalam memahami bahwa setiap ilmu berporos pada tujuan mencari keridhoan dan sebagai upaya pengabdian kepada Allah. Bahkan salah satu puncak prestasi al-Ghazali ialah memperbaiki keseimbangan antar dimensi esoterik dan eksoterik dalam Islam. Fakta ini sekaligus menepis tudingan bahwa al-Ghazali adalah penyebab mandegnya pemikiran umat Islam.

Published
2023-08-24
How to Cite
DZAKY, A. (2023). FILSAFAT ILMU AL-GAZHALI. Darul Ulum: Jurnal Ilmiah Keagamaan, Pendidikan Dan Kemasyarakatan, 14(2), 157-174. https://doi.org/10.62815/darululum.v14i2.132